40 Kumpulan Ayat al-Qur’an Populer

E-book

Screenshoot

Alhamdulillah. Pujian yang sesungguhnya dan sempurna hanyalah milik Allah. Tuhan yang telah menjadikan manusia sebagai mahluk paling sempurna, menurunkan untuk mereka kitab petunjuk al-Qur’an, yang pasti akan mengantarkan orang kepada kebahagiaannya, Tuhan yang menjadikan shalat sebagai media untuk berinteraksi antara manusia dengan Tuhan dan mewajibkan orang- orang yang mendirikannya membaca dua-tiga ayat-ayatnya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah untuk Rasulullah, Nabi yang luar biasa sabarnya, sangat patuh pada aturan Tuhannya, sangat rindu sama Tuhannya dan selalu membaca dan melantunkan firman-firman Tuhannya. Semoga shalawat dan salam juga tercurah kepada para sahabat, kerabat dan juga pengikutnya. Amin.

Wa ba’du.

Shalat berjama’ah merupakan amal dan kebiasaan yang selalu harus diupayakan oleh setiap mu’min yang shaleh atau yang berupaya untuk shaleh. Ketika hal ini diupayakan oleh sekelompok orang, lalu mereka berjama’ah di masjid-masjid besar, ada kenikmatan yang terasa. Enaknya berjama’ah, tempat yang semakin rapi, suara imam yang merdu, bacaannya yang agak panjang, surat dan ayat bacaannya yang semakin beragam. Namun dibalik itu semua, ada kekurangan yang semakin terasa.

Ketika suara imam yang enak, bacaannya juga beragam, namun sayang, semakin beragamnya bacaan imam, semakin tidak mengerti si ma’mum ini akan bacaan dan pesan ayat yang dibaca imam.
Berbeda kondisinya ketika dia shalat di tempat biasa, meski suara imamnya kurang fasih dan kurang merdu, namun yang dibacanya dia hafal dan tahu maksudnya. Itu karena imam tidak pernah mengganti bacaannya, .. Itu ..dan Itu saja. Nah, untuk melengkapi langkah-langkah perubahan positif yang ditunjukkan oleh banyak masjid dan banyak kaum muslimin, maka penulis mengumpulkan 40 kumpulan ayat yang sering dipilih dan dibaca imam waktu shalat.

40 kumpulan ayat ini, bukan hasil survey, bukan hasil quick count dan bukan juga hasil wawancara. Semua berdasarkan catatan perjalanan penulis selama belajar, mengajar, kuliah, menjadi ma’mum dan juga menjadi Imam. Perjalanan penulis shalat di Makkah, Madinah, Syam, Maghrib, Masyriq, Asean, Eropa dan Australia. Dengan imam besar, imam kecil, yang hafiz dan belum hafiz, yang fasih dan yang tidak fasih.

40 kumpulan ayat ini bukan dipilih penulis, akan tetapi dicatat penulis dalam perjalanan shalat. Karena itu, jika didapati berbeda dengan sebuah masjid tertentu, maka sangat mudah untuk dipahami sebabnya. Mungkin karena Imam di masjid anda hafal al-Qur’an dan bacanya berkelanjutan dari awal sampai akhir. Atau Imam masjid termaksud hanya hafal satu-dua surat saja yang dipilihnya sendiri. Atau ayat yang dibacanya merupakan bagian dari juz ke 29 dan 30 yang penulis kategorikan, semuanya masuk kategori standar.

40 kumpulan ayat ini tidak memuat ayat-ayat yang terdapat di juz ke 29 dan 30. Alasannya, surat-surat yang ada dalam dua juz ini terlalu sering dibaca Imam, sehingga kumpulan ayat-ayatnya bukan lagi 40, tapi bisa sampai 100. Alasan kedua, ayat dan surat yang terdapat di juz 29 dan 30 adalah surat-surat yang sudah dihafal kaum muslimin dan menjadi hafalan standar. Jika pun masih harus masuk, maka penulis memasukkannya dalam bab khusus tentang surat-surat yang paling sering dibaca dari juz 29 dan 30.

40 kumpulan ayat ini, berisi 42 kumpulan, bukan persis 40. Hal ini mengikut istilah populer dikalangan ahli hadis dengan Hadis Arba’in, namun mereka memperbolehkan adanya tambahan 1,2,3 hadis. Begitupun penulis dalam buku ini, terpaksa menambahnya menjadi 42 karena adanya beberapa kumpulan ayat yang memang sering sekali dibaca para imam.

Untuk menyusunnya, dapat dilakukan dengan 2 metode. Urutan surat atau berdasarkan tema. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Penulis memilih menyusunnya berdasarkan urutan surat, namun ditampilkan tema besar kandungan ayat. Sedangkan urutan tema, penulis melampirkannya dalam bab indeks. Wal hasil, ketika pembaca ingin memilih ayat atau kumpulan ayat berdasarkan tema, maka bukalah indeks tersebut.

Di lapangannya nanti, ketika pembaca membaca dua atau tiga ayat pertama, ingatannya akan mengenang bahwa ayat ini yang dibaca imam di Masjid Haram kemarin, atau yang tadi dibaca imam di Masjid Istiqlal dst. Artinya, penulis mengutip ayat-ayat kumpulan ini dari tempat yang tepat dan berhentinya pun di tempat yang tepat. Hasilnya, kutipan ayat boleh jadi dimulai dari dua ayat sebelum ayat tema besar ada, dan berhenti bukan pada ayat di mana tema besar ada, akan tetapi harus ditambah satu atau dua ayat agar cocok dengan makna besar ayat-ayat yang ada.

Buat pembaca, penulis menyarankan untuk membaca semua kumpulan ayat ini yang berjumlah 42 kumpulan, 273 ayat. Usai membaca semua, penulis yakin, ingatan pembaca akan membawa mulutnya berkomentar: Ini, ayat ini yang selalu terngiang-ngiang. Atau ayat ini yang selalu menggetarkan jiwa. Atau ayat ini yang selalu saya dengar di masjid ini atau itu.
Yang lebih baik lagi, hafalkan semua kumpulan ayat-ayat ini. Fahami makna dan pesan-pesannya, insya Allah shalat kita akan lebih baik dari sebelumnya.

Buku ini akan diterbitkan dalam 4 versi :

  1. Buku kertas
  2. Buku dalam bentuk PDF
  3. Buku dalam bentuk e-book

Dalam program Android yang bisa disimpan di hp dan dilengkapi dengan suara.Ke depannya lagi, penulis sudah merencanakan untuk mengembangkan buku ini dengan menambahkannya dengan tafsirnya, dan itu diambil dari 7 kitab Tafsir yang paling populer dan paling baik.

Akhirnya, dengan segala kekurangan yang ada, penulis mengharap dan berdoa semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal jariah buat penulis, orangtua penulis dan mereka-mereka yang telah berjasa dalam penerbitan buku ini, juga mereka yang telah membangun dan mengembangkan Pusat Kajian Hadis dengan segala bentuk aktifitasnya. Kritik dan saran membangun selalu penulis nantikan.

Wassalam Jakarta, Rabi’ul Awwal 1436
Ahmad Lutfi Fathullah
Direktur Pusat Kajian Hadis